GAYA LUAR
Gaya Luar
Gaya-gaya
yang bekerja di luar struktur atau muatan dan reaksi yang menciptakan
kestabilan struktur disebut gaya luar atau gaya yang ada di luar suatu
konstruksi biasanya disebut gaya aksi-reaksi. Gaya aksi dapat diartikan gaya
yang menghampiri konstruksi tersebut yang direspon oleh gaya reaksi.
§ Gaya Luar terbagi atas dua bagian,
anatar lain :
o
Muatan(Gaya
Aksi) : Beban yang bekerja pada suatu struktur dan selalu mempunyai besaran
arah, dan garis kerja.
o
Reaksi
Tumpuan(Gaya Reaksi) : Gaya lawan yang ditimbulkan pada suatu struktur\
Muatan
Muatan adalah beban
yang membebani suatu konstruksi baik berupa berat kendaraan, kekuatan angin,
dan berat angin.
Muatan-muatan
tersebut mempunyai besaran, arah, dan garis kerja, misalnya:
o
Angin
bekerja tegak lurus bidang yang menentangnya, dan diperhitungkan misalnya
40kN/m2,
arahnya umum mendatar.
o
Berat
kendaraan, merupakan muatan titik yang mempunyai arh gaya tegak lurus bidang
singgung roda, dengan besaran misalnya 5 tN.
o
Daya
air, bekerja tegak lurus dinding di mana ada air, besarnya daya air dihitung
secara hidrostatis, makin dalam makin besar dayanya.
§
Muatan terdiri atas :
§ Berdasarkan lamanya pembebanan :
o
Muatan tetap
(beban mati), yaitu muatan yang bekerja terus menerus atau permanen pada
struktur yang tidak dapat dipindahkan,
misalnya :
- berat
sendiri bangunan.
- Berat
sendiri konstruksi beton misalnya 2200 kN/m3 , dan
- Berat
tegel pada pelat lantai misalnya 72 kN/m2.
o Muatan sementara (beban hidup),
yaitu muatan yang bekerja sementara pada struktur yang dapat dipindahkan atau
bergerak, misalnya berat orang atau berat kendaraan.
§
Berdasarkan garis kerjanya atau permukaan yang menekan :
o
Muatan titik
(beban terpusat), yaitu muatan yang garis kerjanya bekerja melalui satu titik,
misalnya berat seseorang melalui kaki atau berat kolom pada pondasi.
Gambar : Beban Terpusat
o Muatan terbagi rata (beban merata), yaitu muatan yang bekerja pada bidang terbagi rata sama pada setiap satuan luas, misalnya berat sekelompok orang di dalam suatu ruangan atau berat slof pada pondasi.
Gambar : Beban Merata
o
Muatan
terbagi tidak rata teratur, yaitu muatan terbagi yang tidak sama berat untuk
setiap satuan luas, misalnya tekanan hidrostatik air pada dinding, muatannya
berbentuk segi tiga.
Gambar : Beban Terbagi Tidak Rata Teratur
§ Berdasarkan pengaruh pembebanan lain
:
o
Muatan
momen, yaitu muatan akibat dari muatan titik pada struktur sandaran. Gaya
horisontal pada sandaran menyebebkan momen pada balok.
Gambar : Muatan Momen
o
Muatan
puntir, yaitu suatu gaya mungkin bekerja pada balok sehingga menimbulkan suatu
muatan puntir.
Gambar : Muatan Puntir
§ Berdasarkan sifat pembebanan :
o
Muatan
langsung, misalnya berat seseorang yang berdiri pada titian suatu jembatan yang
bekerja langsung pada struktur jembatan tersebut.
o Muatan tak langsung, misalnya berat seseorang yang berdiri pada lantai suatu jembatan akan bekerja tidak langsung pada struktur jembatan, berat seseorang tersebut dipindahkan lewat lantai ke balok anak, baru dipindahkan lagi ke balok induk struktur jembatannya.
Perletakan
Tugas utama
suatu konstruksi adalah mengumpulkan gaya akibat muatan yang bekerja padanya
dan meneruskannya ke bumi. Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik maka
konstruksi harus berdiri dengan kokoh. Rosenthal menyatakan bahwa semua beban
diteruskan ke bumi melalui sesingkat-singkatnya.
Kondisi yang harus dipertimbangkan?
Pertama yang
harus dipertimbangkan adalah stabilitas konstruksi. Suatu konstruksi akan
stabil bila konstruksi diletakkan di atas pondasi yang baik. Pondasi akan
melawan gaya aksi yang diakibatkan oleh muatan yang diteruskan oleh konstruksi
kepada pondasi. Gaya lawan yang ditimbulkan pada pondasi disebut: Reaksi. Dalam kasus ini pondasi digambarkan
sebagai perletakan. Berikut
ini diuraikan tiga jenis perletakan yang merupakan jenis perletakan yang umum
digunakan. Yaitu perletakan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya
horizontal.
§
macam-macam
perletakan yang perlu dipahami yaitu:
o Perletakan
sendi, yaitu perletakan terdiri dari poros dan lubang sendi. Pada perletakan
demikian dianggap sendinya licin sempurna, sehingga gaya singgung antara poros
dan sendi tetap normal terhadap bidang singgung, dan arah gaya ini akan melalui
pusat poros. Atau mampu menahan gaya yang arahnya tegak lurus bidang dimana
tumpuan diletakkan.
Gambar : Perletakan sendi
o Perletakan
geser, yaitu perletakan yang selalu memiliki lubang sendi. Apabila poros ini
licin sempurna maka poros ini hanya dapat meneruskan gaya yang tegak lurus
bidang singgung di mana poros ini diletakkan. mampu menahan gaya yang arahnya
tegak lurus dan sejajar bidang dimana tumpuan diletakkan.
Gambar : Perletakan geser
o
Perletakan
pendel, yaitu suatu perletakan yang titik tangkap dan garis kerjanya diketahui.
o Perletakan
jepit, perletakan ini seolah-olah dibuat dari balok yang ditanamkan pada
perletakannya, demikian sehingga mampu menahan gaya-gaya maupun momen dan
bahkan dapat menahan torsi. Atau mampu menahan gaya yang arahnya tegak lurus
dan sejajar bidang dimana tumpuan diletakkan dan juga mampu menahan gaya yang
menyebabkan tumpuan berputar .
Gambar : Perletakan jepit
0 komentar:
Posting Komentar